Pages

Lencana Facebook

Peranan Bahan Organik terhadap Tanah dan Tanaman

Bahan organik berfungsi sebagai penyimpan unsur hara yang secara perlahan dan akan dilepaskan kedalam larutan tanah dan disediakan bagi tanah. Bahan organik yang berada di dalam atau di atas permukaan tanah juga akan melindungi dan membantu mengatur suhu dan kelembaban tanah (Haverkort et al.,1992).
Soemarno dan Sastrahidayat (1991) menyatakan bahwa penambahan bahan organik ke dalam tanah liat berat dapat memperbaiki drainase, dan pada tanah berpasir dapat memperbaiki daya simpan air. Bahan organik juga dapat berfungsi sebagai stabilisator dengan jalan merangsang jasad mikro mampu menghasilkan bahan yang dapat mengikat partikel-partikel tanah.
Von Uexcull dalam Ginting, (1994) menyatakan bahwa bahan organik memberikan beberapa keuntungan meliputi pengurangan toksisitas Al dan Mn dengan membentuk kompleks Al- bahan organik yang tidak beracun, menyediakan dan menambah unsur hara N, P, K dan S melalui mineralisasi, menurunkan fiksasi P, meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan sifat-sifat fisik tanah termasuk kapasitas ikat air dan stabilitas agregat, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, mengurangi aliran permukaan dan erosi tanah.
Menurut Thorne dan Thorene (1979) dalam Tejaswarna dan Fagi (1990) mengemukakan bahwa bahan organik yang diberikan akan meningkatkan nilai kapasitas tukar kation sehingga dari peningkatan nilai KTK yang akan semakin memudahkan tanaman dalam menyerap unsur hara. Sedangkan peningkatan N-total di dalam tanah akan bertambah melalui proses dekomposisi bahan organik dan juga berasal dari suplai N melalui pemupukan N, P, K yang berada dalam bentuk tersedia.
Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat (www.karieeen.wordpress.com. 2007)
Bahan organik memainkan beberapa peranan penting di tanah. Sebab bahan organik berasal dari tanaman yang tertinggal, berisi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk menjaga menaikkan kondisi fisik yang diinginkan. Peranan bahan organik ada yang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah (www.karieeen.wordpress.com. 2007).

Syarat Tumbuha Tanaman Terong (Solanum melongena L)

Terung dapat tumbuh sampai ketinggian sekitar 1000 m dpm, tetapi di dataran rendah tumbuhnya lebih cepat. Suhu yang paling cocok untuk tanaman terung adalah 25 – 300 C dengan perbedaan sedikit antara suhu siang dan malam. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah-tanah lempung berpasir dengan drainase yang baik. Sekalipun terung memerlukan suhu tinggi selama pertumbuhannya, akan tetapi juga tahan terhadap hujan yang tinggi asalkan tanahnya tidak menjadi becek. Terung bermasuk tanaman yan agak tanah terhadap kadar gram yang tinggi (Sutarya et al., 1995).
Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terung yaitu tanah yang remah, lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya aerasi dan draenasinya baik, tidak mudah tergenang air. Sebenarnya terung bisa di tanam disegala jenis tanah, asal cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6,5 (Pracaya, 2006).
Tanamana terung merupakan tanaman daerah beriklim panas. Pada saat pertumbuhan dan pembentukan buah memerlukan cuaca panas, temperatur optimum untuk pembungaan berkisar antara 22 - 300C. Pertumbuhan akan terhenti pada temperatur dibawah 170 C. Pada temperatur dibawah 170C terjadi kemandulan tepung sari. Terung tumbuh baik pada tanah ringan maupun yang berlempung. Tanaman ini tidak tahan genangan sehingga memperluas drainase yang baik. Warna kulit buah kurang menarik apabila terjadi kekurangan air (Ashari, 1995).

Botani Tanaman Terong (Solanum melongena L)


Terung termasuk satu suku/keluarga dengan tanaman cabai dan tomat yaitu Solanaceae. Salah satu dari kelompok tanaman yang menghasilkan biji (Spermatophyta), biji yang dihasilkan berkeping dua atau biji belah (Dicotyledoneae). Letak biji berada didalam buah (Angiospermae). Biji yang dihasilkan merupakan alat perkembangbiakan yang penting (Imdad dan Nawangsih, 1995).
            Terung merupakan tanaman semusim didaerah tropik berhawa sejuk dan bersifat tahunan, dapat mencapai ketinggian 50 hingga 125 cm, pada umumnya bercabang dan batangnya berbulu. Daunnya sederhana, tebal, 15-25 cm panjangnya dan bagian bawah permukaan daun berbuluh. Cara bercocok tanamnnya sama dengan lombok atau tomat. Satu buah terung berisi sekitar 2500 biji tergantung pada jenisnya. Buah terung tanpa biji biasanya mencapai tekstur keras dan kurang disenangi oleh konsumen (Ashari, 1995).
            Tanaman terung berbentuk perdu. Tanaman ini berakar tunggang dengan akar samping yang dangkal. Batangnya bercabang banyak dan berbuluh agak kasar. Batangnya agar keras dan lebih kekar dari batang tomat.
            Terung termasuk tanaman sayuran dataran rendah semusim. Terung berbunga sempurna dengan benang sari tidak berlekatan (lepas). Jumlah bunga terung dalam satu tandan banyak. Umumnya bunganya berwarna ungu, tetapi ada pula yang berwarna putih. Sementara buahnya tunggal, tetapi ada pula varietas terung yang buahnya antara 2-3 setiap tandan. Bentuk buahnya beraneka ragam, antara lain : bulat lonjong, atau bulat panjang, warna buah ungu, tetapi ada pula yang berwarna putih dan hijau bergaris putih. Setelah tua buah terung berwarna kekuningan dan berbiji banyak (Sunarjono, 2003)
            Tanaman terung mulai berbunga umur ± 2 bulan dan buah dipanen sekitar umur 3 – 4 bulan. Oleh karena buah tidak matang bersamaan maka panen dapat dilakukan 2 kali seminggu. Panen dilakukan pada saat buah berumuran maksimal, tetapi belum tua. Buah yang tua mempunyai rasa yang kurang enak, biji sudah mulai keras dan kulit liat. Panen yang baik waktu pagi hari atau sore hari sebelum matahari terbelam. Adapun buah yang dipanen sebaiknya disertakan juga tangkai buahnya. Tangkai tersebut dipotong lurus agar tidak melukai buah terung (Pracaya, 2006).